Selasa, 22 Desember 2009

SEKS BEBAS DI PAPUA

Praktik seks bebas yang marak di kalangan masyarakat Papua ditengarai menjadi penyebab utama semakin meningkatnya kasusu HIV/AIDS di kawasan itu. Wakil Gubernur Papua, Drh. Constan Karma menyatakan hal itu belum lama ini.

Karma menyatakan masyarakat Papua harus menghindari seks bebas. Pasalnya, kini kondisi penyebaran HIV/AIDS di Papua sangat mengkhawatirkan.

Masyarakat provinsi Papua kini tercatat menduduki urutan pertama pengidap virus Hiv/AIDS di Indonesia dengan jumlah penderita sesuai data dari Dinas Kesehehatan Provinsi sebanyak 1.689 orang penderita.

"Untuk tingkat Asia Provinsi Papua dari Indonesia menduduki urutan ketiga dari China dan India, hal ini benar-benar memprihatinkan dan sangat memalukan, sehingga tidak ada alasan lain, masyarakat harus terlibat langsung memberantas virus mematikan itu, "ujar Karma.

Dia mengatakan, data yang dihimpun dinas kesehatan Provinsi tercatat sebanyak 1.689 penderita, diperkirakan masih banyak yang belum terdeteksi secara baik, bahkan jumlahnya akan terus bertambah dan meningkat.

Karma mengingatkan masyarakat agar menghindari hubungan pergaulan bebas. Sampai saat ini obat AIDS belum ditemukan, sehingga siapa yang belum terjangkit virus mematikan ini, sebaiknya hati-hati dalam hidupnya.

"Saya percaya gejala virus tersebut tidak terlihat dengan mata langsung, sehingga orang yang terlihat sehat jangan dipikir sehat, tetapi mungkin sudah terjangkit, sehingga harus jauhi hubungan pergaulan bebas itu. Masyarakat saya minta jangan menganggap remeh virus mematikan ini,karena penyebarannya sangat cepat yakni melalui hubungan seks bebas," katanya.

Ditambahkan, untuk menangkal virus mematikan ini bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab masyarakat, karena virus ini telah merajarela di kalangan masyarakat kota bahkan sudah masuk ke daerah pelosok pedalaman di Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar